Asmaul Husna adalah nama baik dan indah yang dimiliki oleh Allah SWT. yang semuanya berjumlah 99. Diantara nama baik tersebut, ada yang disebut Al-Muhaimin. Al-Muhaimin artinya ialah yang memiliki sifat mutlak Maha Pemelihara. Berikut merupakan dalil tentang Al-Muhaimin dalam surah Al-Hasyr ayat 23:
هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Artinya: Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Semestinya kita meneladani sifat-sifat Allah yaitu salah satunya adalah Al-Muhaimin. Berikut adalah cara-cara meneladaninya:
(1). Menjaga dan Memelihara Lingkungan Alam
Adalah kewajiban kita untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam karena lingkungan alam merupakan tempat berbagai makhluk hidup dalam menjalankan kehidupannya. Dengan menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan berarti kita sudah memelihara seluruh makhluk hidup ciptaan Allah dan juga memelihara diri sendiri. Maka dari itu, kita harus menyadari pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan. Perintah Allah dalam memelihara lingkungan terdapat dalam QS. Al-A'raf ayat 56-58:
وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفاً وَطَمَعاً إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِين (56)
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْراً بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَاباً ثِقَالاً سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاء فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْموْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُون (57)
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لاَ يَخْرُجُ إِلاَّ نَكِداً كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُون (58)
Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”
(2). Memelihara Makhluk Hidup Ciptaan Allah
Memelihara makhluk hidup ciptaan Allah diantaranya sesama manusia, hewan, atau tumbuhan. Dalil mengenai memelihara kehidupan manusia terdapat dalam QS. Al Maidah ayat 32 yang artinya:
“Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.”
Selain memelihara kehidupan manusia, kita diwajibkan untuk melestarikan hewan dan tumbuhan karena hewan dan tumbuhan memberikan banyak sekali manfaat, seperti memenuhi kebutuhan kita dan menjaga keseimbangan ekosistem.
(3). Menjaga dan Memelihara Diri dari Perbuatan Maksiat
Sebagai orang yang beriman, kita wajib untuk menjaga dan memelihara diri dari perbuatan dosa/maksiat. Walaupun itu perbuatan maksiat yang terlihat kecil, tentu kita tidak boleh meremehkannya. Salah satu cara untuk menghindari perbuatan maksiat adalah memperbaiki shalat. Allah berfirman dalam QS. Al-Ankabut ayat 45 yang berbunyi:
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya: "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
0 komentar
Post a Comment